Jumat, 21 Januari 2011

Piala AFF

Meski Piala AFF 2010 sudah berakhir, euforia terhadap penampilan tim nasional sepakbola di kejuaraan itu masih tersisa. Beberapa asesori yang berkaitan dengan timnas, terutama kaos, masih terus diburu.


HERU SETIYAKA, Jogja EDI agak bersungut-sungut dengan rengekan anaknya, Adi Sudewa. Anak laki-laki berusia 8 tahun ini terus mendesak ayahnya membelikan kaos sepakbola. Setelah beberapa saat, akhirnya luluh pula hati Edi. Dia meluluskan permintaan anaknya dan membayar satu kaos timnas berwarna merah yang diinginkan sang buah hati.
’’Terpaksa Mas, daripada kalau tidak dibelikan pasti merengek ke ibunya. Ujung-ujungnya, ibunya pasti membelikan pula ke sini. Mumpung masih di sini, sekalian saja dibelikan,’’ kata Edi ditemui di sebuah stan penjual kaos di Pasar Malam Perayaan Sekaten di Alun-Alun Utara, kemarin (11/1).
Lain lagi dengan Paryanto. Pemuda asal Imogiri ini memang sengaja mencari kaos sepakbola. Pilihan pada kaos timnas karena dia mengidolakan Christian Gonzales.
’’Suka dengan permainan Gonzales Mas, sangat bagus. Apalagi dia sudah beralih menjadi orang Indonesia. Sangat bangga pokoknya,’’ kata Paryanto sambil memperlihatkan punggung kaos nomor 9 bertuliskan Gonzales yang baru dibelinya.
Tampaknya, euforia terhadap tim sepakbola nasional Indonesia masih berlangsung hingga sekarang. Setidaknya itu terlihat dari animo masyarakat membeli kaos timnas dengan nomor pemain favoritnya.
Salah satu pedagang kaos timnas di Sekaten, Deni Arif Mardani mengatakan, deman sepak bola nasional memberikan imbas positif bagi penjualan kaos timnas. Itu dirasakan betul olehnya.
’’Kebanyakan kaos yang dipilih yang bertuliskan Irfan Bachdim dan Christian Gonzales. Kedua pilihan itu sangat laku keras. Keduanya, memang digandrungi masyarakat Indonesia,” papar di stan Yosi.
Deni mengakui, penjualan kaos timnas ini melebihi penjualan kaos-kaos yang dijual pada umumnya. ’’Terutama kaos timnas untuk anak-anak yang meraih omzet cukup besar,’’ kata Deni.
Deni menambahkan, selain menjual kaos timnas, dia juga memberikan bonus sablon nama gratis bagi pembeli yang membeli kaos di stannya. Tak heran, banyak pembeli kaos timnas yang ingin menyablon namanya sendiri di kaos yang dibelinya tersebut. Untuk biaya sablon, dihargai Rp 1.000 per huruf.
Kaos timnas dengan celananya, untuk ukuran anak-anak sudah mendapat bonus sablon nama, dihargai Rp 35 ribu. Sedangkan ukuran besar, kaos stelan (kaos dan celana) lebih mahal lagi, yakni Rp 50 ribu.
’’Kami juga sedia jaket timnas dengan harga Rp 85 ribu. Untuk kaos timnas berbahan katun kita kasih harga Rp 40 ribu,’’ jelasnya.
Khusus penjualan kaos timnas tersebut, setiap hari Deni bisa meraup penghasilan mencapai Rp 3 juta. Pada akhir pekan, lonjakan keuntungan bisa berlipat dan mencapai Rp 10 juta. Total kaos timnas yang laku terjual hingga 100 potong.
Soal stok, Deni tidak khawatir. Setiap minggu, kiriman dari Bandung, Solo, dan Jakarta pasti datang dan jumlahnya mencapai 1,000 potong. Kebanyakan adalah kaos timnas stelan untuk anak-anak.
’’Terbanyak memang stelan kaos dan celana untuk anak-anak. Jenis itu lebih banyak dicari dibandingkan kaos timnas ukuran dewasa,’’ katanya.
Pedagang lain, Agus mengatakan hal yang sama. Saat kondisi sepi, dia tetap mampu menjual kaos timnas, khususnya bertuliskan dua pemain timnas Christian Gonzales dan Irfan Bachdim.
’’Beberapa ada yang mencari nama lain seperti Bambang Pamungkas, Okto dan lain-lain. Memang tidak banyak sih, mungkin hanya yang benar-benar ngefans dan tahu pemain timnas saja,’’ kata Agus yang asli Bandung.
Agus mengakui, dia sengaja menjual lebih banyak kaos timnas bertuliskan Irfan Bachdim dan Christian Gonzales. Alasannya, masyarakat banyak yang mencari kaos-kaos tersebut.
’’Saat sepi saja di Sekaten kaos kedua pemain timnas tersebut bisa laku hingga 20 potong atau sekitar Rp 750 ribu. Di akhir pekan, biasanya penjualan bisa mencapai lebih dari 100 kaos,’’ katanya.
Ya, meski tak sampai menjadi juara Piala AFF 2010, penampilan Timnas Indonesia membawa berkah bagi sebagian masyarakat. Terutama orang-orang seperti Deni dan Agus yang cerdik mengambil peluang. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar